BlackRock Serok Bitcoin Rp592,5 Miliar! Sinyal Bullrun?

Jakarta, 12 April 2025 — Raksasa manajemen aset dunia, BlackRock, kembali bikin gebrakan di pasar kripto. Melalui produk ETF-nya, iShares Bitcoin Trust (IBIT), perusahaan ini diketahui telah menambah kepemilikan Bitcoin senilai USD 37 juta atau sekitar Rp592,5 miliar (kurs Rp16.000 per USD). Langkah ini langsung memantik spekulasi baru: Apakah bullrun benar-benar sudah di depan mata?

Aksi Serok Diam-diam Tapi Mengguncang

Penambahan kepemilikan BTC oleh BlackRock terjadi di tengah volatilitas pasar yang masih cukup tinggi. Data on-chain menunjukkan akumulasi ini dilakukan secara bertahap, menyusul arus masuk institusional ke berbagai spot ETF Bitcoin sejak awal 2024.

Yang menarik, langkah BlackRock ini dilakukan justru saat harga Bitcoin mengalami sedikit tekanan koreksi dari level tertingginya baru-baru ini. Ini memunculkan asumsi bahwa perusahaan yang mengelola lebih dari USD 10 triliun aset ini sedang "buy the dip" — alias, memanfaatkan koreksi pasar untuk menambah posisi.

Sinyal Bullrun dari Institusi?

Masuknya dana institusi seperti BlackRock dalam jumlah besar sering dianggap sebagai sinyal bullish jangka panjang. Di masa lalu, setiap fase akumulasi besar oleh institusi seperti MicroStrategy, Tesla, dan BlackRock selalu berujung pada lonjakan harga signifikan.

Apalagi, BlackRock bukan satu-satunya pemain besar yang agresif di 2025. Sejumlah institusi lain, termasuk Fidelity, ARK Invest, dan Grayscale juga terpantau aktif menambah kepemilikan BTC dalam beberapa pekan terakhir.

Narasi Baru: Bitcoin Sebagai “Digital Gold”

Di tengah ketidakpastian geopolitik dan tekanan inflasi global, Bitcoin kembali diposisikan sebagai safe haven — mirip dengan peran emas. Dan jika BlackRock sebagai pemain konservatif dunia keuangan saja percaya pada narasi ini, bukan tidak mungkin kepercayaan terhadap BTC bakal makin luas, bahkan di kalangan investor tradisional.

Apa Dampaknya untuk Pasar?

Kabar akumulasi ini tidak hanya menggairahkan komunitas kripto, tapi juga meningkatkan likuiditas dan kepercayaan investor terhadap masa depan BTC. Jika arus masuk terus meningkat, bukan tak mungkin kita akan melihat pergerakan harga menuju level psikologis berikutnya di atas USD 80.000.

Kesimpulan

Langkah BlackRock serok Bitcoin ratusan miliar rupiah jelas bukan main-main. Ini bukan hanya soal strategi investasi—ini adalah sinyal kuat bahwa Bitcoin telah dan akan terus menjadi bagian penting dari portofolio institusi besar dunia.

Bullrun? Mungkin belum sekarang. Tapi dengan BlackRock di barisan depan, arah angin jelas makin mengarah ke to the moon.