Lagi-Lagi Pasar Anjlok Setelah Optimisme Cramer! Déjà Vu?

Jim Cramer, analis keuangan dan pembawa acara CNBC, kembali menarik perhatian setelah komentarnya tentang kemungkinan koreksi pasar langsung diikuti dengan kejatuhan harga saham dan kripto. Fenomena ini bukan pertama kalinya terjadi, dan banyak investor mulai mempertanyakan apakah “Cramer Curse” kembali beraksi.

3 Poin Penting yang Perlu Diketahui:

1. Cramer dan Pola Prediksi yang Berlawanan
Jim Cramer dikenal dengan opini-opininya yang sering kali menjadi indikator kontra di pasar. Setiap kali ia memberikan pandangan bullish atau optimis, yang terjadi justru sebaliknya. Fenomena ini membuat munculnya strategi investasi “Inverse Cramer”, di mana investor sengaja mengambil posisi berlawanan dari rekomendasinya.

2. Kasus-Kasus Gagal Ramalan Cramer di Masa Lalu

• 2022: Cramer optimis terhadap Meta (Facebook), tak lama kemudian sahamnya jatuh hingga 70%.
• 2023: Cramer merekomendasikan Silicon Valley Bank (SVB), beberapa waktu kemudian bank tersebut bangkrut.
• 2024: Cramer menyatakan bahwa pasar kripto akan terus naik, tapi Bitcoin justru mengalami koreksi tajam.

3. Dampak pada Pasar Kripto dan Saham
Pasar kripto sangat sensitif terhadap sentimen dan pernyataan figur publik seperti Jim Cramer. Jika pola ini berlanjut, maka koreksi pasar saat ini bisa jadi hanya sementara dan justru membuka peluang rebound bagi investor yang memanfaatkan “Inverse Cramer Effect”.

Kesimpulan

Fenomena Cramer Curse kembali menjadi perbincangan setelah pasar kembali anjlok pasca komentarnya. Meskipun beberapa analis percaya ini hanya kebetulan, banyak investor melihat pola ini sebagai peluang untuk mengambil posisi berlawanan.

Apakah pasar benar-benar akan jatuh lebih dalam, atau ini justru tanda bahwa reli akan segera terjadi?