Michael Saylor: Bitcoin Tidak Punya Risiko! Tidak Ada Perusahaan, Negara, Kreditur, dan Pesaing!

Michael Saylor, salah satu tokoh paling vokal dan berpengaruh di dunia kripto, kembali membuat pernyataan yang mengguncang. Dalam cuitannya yang viral, ia menyatakan bahwa Bitcoin tidak memiliki risiko counterparty—sebuah klaim yang mengangkat nilai Bitcoin ke level yang jauh di atas aset tradisional lainnya.

“Bitcoin has no counterparty risk.” – Michael Saylor

Dalam cuitan lengkapnya, Saylor menekankan bahwa tidak ada entitas tunggal yang bisa menghancurkan atau mengontrol Bitcoin:

"No company. No country. No creditor. No currency. No competitor. No culture. Not even chaos."

Apa Itu Risiko Counterparty?

Risiko counterparty adalah kemungkinan bahwa pihak lain dalam suatu transaksi tidak mampu memenuhi kewajibannya. Dalam aset tradisional seperti saham, obligasi, atau bahkan stablecoin, selalu ada entitas yang bisa gagal bayar atau mengalami masalah hukum/keuangan.

Bitcoin hadir berbeda.

• Tidak dikelola oleh perusahaan.

• Tidak dikontrol oleh pemerintah.

• Tidak berutang kepada siapa pun.

• Tidak bisa ditiru atau dimonopoli oleh pesaing.

• Dan yang paling penting: tidak bisa dihancurkan oleh kekacauan.

Kenapa Ini Penting?

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, konflik geopolitik, dan inflasi yang merajalela, aset yang benar-benar bebas dari campur tangan dan manipulasi menjadi semakin dicari. Michael Saylor meyakini bahwa Bitcoin adalah satu-satunya aset yang memenuhi kriteria tersebut.

Ia menegaskan bahwa Bitcoin adalah bentuk kebebasan finansial tertinggi, dan dengan adopsi institusional yang terus tumbuh, posisinya sebagai “digital gold” hanya akan makin kuat.

Kesimpulan

Pernyataan Michael Saylor ini bukan hanya sekedar retorika—ini adalah panggilan untuk memahami esensi sejati dari Bitcoin. Bukan sekedar investasi spekulatif, tapi simbol dari sistem keuangan yang bebas, transparan, dan tahan terhadap krisis apa pun.

Apakah kamu masih melihat Bitcoin sebagai sekadar aset digital? Atau kamu mulai melihatnya sebagai masa depan keuangan global?